|
PEMAHBAH
Budaya menulis Bali pada lontar
Pulau Bali sudah sangat terkenal akan seni dan budaya-nya. Selain mempunyai seni dan budaya yang unik bali juga memiliki tradisi bahasa lisan dan bahasa tulisan atau huruf yang dalam bahasa balinya disebut aksara. seperti dikutip dari harian Balipost sangatlah beruntung Bali, karena tak cuma memiliki tradisi bahasa lisan, melainkan juga memiliki tradisi aksara. Dimana tidak semua bahasa-bahasa di dunia yang memiliki tradisi aksara. misalnya Bahasa-bahasa di bagian timur Indonesia, lebih banyak tidak memiliki tradisi aksara.
Sejarah perkembangan bahasa dan aksara Bali melalui proses yang cukup panjang dan dipengaruhi juga oleh bahasa lain. Penelitian yang pernah dilakukan memberikan dugaan kuat aksara Bali berkembang dari huruf Pallawa yang dikenal dengan nama huruf Bali Kuno. Huruf ini berkembang pada sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10 dan terus mengalir sampai kini. Sistem yang digunakan yakni sistem silabik. Artinya, satu tanda mewakili satu suku kata yang diambil dari huruf awal suku kata yang diambil dari huruf awal suku kata dimaksud. Tiap suku kata dibentuk dari satu konsonan dan satu vokal. Aksara Bali adalah aksara tradisional masyarakat Bali dan berkembang di. Bali Aksara Bali merupakan suatu abugida yang berpangkal padahuruf pallawa. Aksara ini mirip dengan aksara Jawa. Perbedaannya terletak pada lekukan bentuk huruf. Aksara Bali berjumlah 47 karakter, 14 di antaranya merupakan huruf vokal (aksara suara). Huruf konsonan (aksara wianjana) berjumlah 33 karakter. Aksara wianjana Bali yang biasa digunakan berjumlah 18 karakter. Juga terdapat aksara wianjana Kawi yang digunakan pada kata-kata tertentu, terutama kata-kata yang dipengaruhi bahasa Kawi dan Sanskerta. Meski ada aksara wianjana Kawi yang berisi intonasi nada tertentu, pengucapannya sering disetarakan dengan aksara wianjana Bali. Misalnya, aksara dirgha (pengucapan panjang) yang seharusnya dibaca panjang, seringkali dibaca seperti aksara hresua (pengucapan pendek). |